Perkenalkan

Namaku si Maghrib... heuheu! Begitulah si boss yang selalu setia mengendaraiku memanggil. Mungkin karena warnaku yang hitam pekat, seperti petang menuju malam, padahal waktu itu ga pekat-pekat amat. Cukup gelap dan mungkin hampir gelap karena sang malam siap hinggap.

Aku cukup bangga dengan nama itu. Karena dua hal, pertama, nama itu langsung pemberian Alhafidz, gurunya si boss yang hafalan qurannya okeh dan kalo dah ngori (baca quran) waaah bikin mata berkaca-kaca, indah... heuheu. Saat itu daku belumlah jinak-jinak amat tuk dapat di tumpangi si boss, maklum baru kenal dan aku belum lama dia beli dari pemilikku yang dahulu. Lagian aku sempet ngambeuk saat warna tubuhku yang kuning menyala dia ganti dengan hitam pekat, warna kesukaannya, padahal aku tahu biru donker dan putih juga warna favoritnya dan aku lebih suka biru, kenapa ga pake biru donker saja sih boss!

Tapi setelah boss jelaskan bahwa the messenger tidak suka warna kuning baru aku mengerti dan rela dengan warna ini. Tapi boss jangan sampe warna ini nunjukin gelapnya kehidupan daku yang dulu ya, terlebih gelapnya masa depan. Just favorit colour that you give to me!

Kedua, karena tadi, warna itu menghilangkan imageku yang dulu.

Itu ajah dulu, ntar tak sambung lagih...